Semakin kesini aku semakin sulit memahami
Tiap kata yang terucap berujung rasa curiga penuh tanya
Obrolan selalu berujung pada salah paham, ucapanmu kini lebih sering menyakiti tapi selalu kau tepis dengan kata gurauan semata
Kamu bilang cuma bercanda, disini bercandaan ya seperti ini.
Agak lucu ya, cara mu memperlakukan ku yang katanya orang spesial bagi mu tapi disamakan dengan lingkungan sekitarmu.
Aku berusaha dengan seluruh effort dan ketulusan ternyata berbalas dengan waktu luang saja.
Prioritas. Ya kata orang cinta itu memprioritaskan.
Entah, kini aku merasa sering disalahkan. Pun aku menyalahkan mu. Lalu minta maaf tapi kesalahan mu pun terulang kembali bahkan belum ganti hari. Seperti mudah untuk mengucap maaf. Tidak ada komitmen memperbaiki.
Jika ada masalah kamu sejak dulu tak pernah berubah lebih memilih lari. Silent treatment. Iya kabur. Sudah berapa kali aku mengutarakan ketidaksukaan ku pada hal itu. Ya tetap saja. Sama halnya aku pun tidak luput dari kesalahan yang berulang. Hmm untuk kali ini sepertinya aku mulai lelah dan meragu...
Meragu karena kita tidak pernah membicarakan tujuan dan rencana. Menghindar katamu sore ini. Ya. Karena kamu pun tidak punya jawaban yg menenangkan. Sama. Sepertinya kau pun mulai ragu. Perasaan cinta itu mungkin kini semu. Terpupuk hanya karena kita sudah lama bersama. Kenyataan pun jadi tertutup.
Bukan begitu?
Tapi berkali2 kamu bilang cinta, di lisan semata atau sebatas tulisan aku sayang kamu, i love you. Pembuktian cinta itu sebatas imaji. Imaji dalam mimpi. Mimpi dan angan kita. Yang sering kita pupuk dengan tawa canda dan kebersamaan. Hingga lupa menapakkan pada nyata.
Entah perasaan dari mana, aku merasa cinta sendiri kini. Kamu, cintamu tak lagi sama. Menggebu seperti dulu. Entah aku merasa nya seperti itu.
Dari sini aku takut mencintai lagi, mencintai seseorang dengan seluruh jiwaku. Aku takut.
Comments
Post a Comment