Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2020

Sedih

Sesak, tangis sedih rasanya... setiap kali ingat kamu, ingat kita. Kapan akan ada pelangi setelah hujan yang turun lama ini? :'( Ya Allah kuatkan hatiku.

Maaf

Maaf untuk kado terburuk di hari ulangtahun mu tahun ini.. Kita bisa melewatinya (sepertinya)..maafkan aku karena "itu" menjadi memori terburuk mu di bulan Januari tahun ini. pun doakan aku kuat (selalu) aku yang berjalan tertatih tanpamu. disini. 14 Januari 2020. really bad memories from me, mianhae..

masih saja) merindukanmu

Tadi pagi ketiduran selepas subuhan, mimpi yang panjang, terbangun jam setengah tujuh, tidak biasanya kesiangan Tentu karena bertemu denganmu, dalam mimpi pun aku ingin berlama-lama  Bercerita dengan mu tentang apa saja, seperti biasa saat kita bisa bercengkrama dahulu Namun, yang membuatku sedih keadaan fisikmu sedang tidak baik..aku sedih..semoga dalam kenyataannya dalam keadaan baik-baik sehat dan mungkin bahagia :) Kita bertemu di luar negeri, dimana kau merantau dan aku sedang bertugas..takdir tidak ada yang tau sampai bertemu di negara antah berantah, seperti mimpi ini pun dalam dunia tidak nyata. Kata orang mimpi selepas subuh itu erat kaitannya dengan ingin yang tak tersampaikan, alam bawah sadar yang mengendap, terlihat baik-baik saja namun sebenarnya tidak.. Bogoshipda..

Katanya

Dulu... Katanya kau tidak akan meninggalkan aku, tapi sekarang... Pada kenyataannya kau kesulitan, sulit menjangkau ku katanya... Bukankah kesulitan itu sudah ada sejak dulu? Sejak kau memutuskan untuk tetap bersamaku. Kenapa kau terus saja maju? Memberi harap pada yang sudah jelas semu? Merajut kasih menjalin cinta yang kian mendalam Kenyataannya sulit..tetap saja enggan beranjak Hingga kini ketakutan ku yang selalu jadi mimpi buruk ku nyata di depan mata... Sulit katamu.   Dulu? Tidak kah terpikirkan itu? Pada akhirnya kisah ini sama ujungnya, apakah aku tidak berhak bahagia bersama orang yang aku cintai? Kegagalan ini, kesakitan ini membuatku hancur dan tidak tau lagi harus memulainya..menata saja sulit.. Angan tinggallah angan Harapan tinggallah harapan Nyatanya kini.. Aku sendirian. Bersama doamu yang tiada henti, katamu.

Pertanyaan itu

Malam ini aku berbincang dengan ibuku perihal pertanyaan yang kerapkali orang-orang sekitar ucapkan padaku.. pertanyaan pamungkas yang seringkali muncul tiap lebaran tiba kini menjadi pertanyaan sehari-hari bagiku..dimana saja kapan saja, ada saja yang bertanya "kapan nikah? Sudah ada belum calonnya orang mana?" Bermula mengobrol ringan tentang teman-temanku yang sudah lebih dulu, atau yang dalam waktu dekat akan menikah.. Lalu tibalah ke topik serius ini, aku tak kuasa menahan air mata, yang akhirnya tumpah karena tak kuat menahan kesedihan ini, bukan bukan karena pertanyaan-pertanyaan itu yang sudah biasa dan kebal aku mendengarnya.. melainkan kesedihan harus bagaimana setelah ini, kenyataanya aku masih saja ingin bersamamu... Pedih, aku tuangkan dalam tangis ku di depan ibuku tanpa mengatakan yang sebenarnya hanya meminta doa restu.. Doakan aku kuat... Sabar... Bolehkah aku bertanya padamu? Pernahkah kau membayangkan rasanya jadi aku? Hanya ingin tahu.  Aku masih mencintai