Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2017

(Day 18) Being Happy and Grateful

Tulisan ke 18 di hari Kamis Manis J “Energi itu datang dari arah tak terduga, bahkan sesederhana kau merasa berguna untuk orang di sekitarmu” Pagi ini, sepagian tadi mendung sudah bergelayut di langit membuatku enggan untuk menyelesaikan satu persatu urusan rumah hingga akhirnya aku memutuskan untuk bersantai sejenak sambil menyiapkan segala sesuatu keperluan yang akan kubawa besok. Tidak bisa terlepas dari smartphone ku, aku pun berinisiatif menghubungi seorang kenalan yang bisa membantuku untuk menghubungkan salah seorang temanku yang membutuhkan penerbit untuk menjadikan karya tulisannya menjadi sebuah buku, hari sebelumnya aku memang sudah berbicara dengan temanku ini tentang beberapa penerbit besar di negeri ini. Temanku itu pun galau dengan berbagai pertimbangan yang aku jelaskan mengenai dunia publishing yang sedikit sudah aku ketahui. Berujung galau diujung hari kemarin, percakapan berlanjut hari ini dan aku memberitahukan tentang salah satu kenalanku yang bekerja di pener

(Day 17) A Hopeless Reflection

Pernahkah merasa seperti ingin berhenti dari semuanya? Merasa tidak memiliki minat apapun, merasa tidak ada lagi yang harus diperjuangkan. Seolah akan mencapai tanda titik tanpa ada koma menanti lagi. Seperti tanpa arah dan tidak mengerti tujuan kemana, ingin hanya tinggallah ingin, ataukah aku yang tidak berusaha sehingga ingin hanyalah menjadi angan? Titik dimana kepastian itu semakin kabur, harap berganti dengan lelah atas penantian . Apakah kini ku mulai meragu? Aku tahu yakinku seringkali tergoyah oleh angin yang bertiup di sekitar. Adakah yang tahu jawabnya? Mencoba menerka Memunguti sisa-sisa yakinku atas kepastian itu Yakin bahwa ini akan berujung baik suatu saat nanti Aku hanya tidak ingin membohongi diri Sekarang aku tidaklah sedang baik-baik saja Aku ingin berteriak Menangis sejadi-jadinya Sampai harapku kembali menyala Tidak ada yang tau pasti, Aku hanya manusia yang mungkin banyak tidak tahu diri Setelah semua kebaikan yang kuterima

Day 16 Mengenal Diri (Part 1)

Bagaimana sih cara mengenal diri sendiri? Mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekuranganmu, mengetahui apa yang menjadi passion dan tujuan hidupmu. Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar dikepalaku beberapa hari terakhir ini, dengan menuliskannya seperti ini aku berharap bisa mendapatkan jawabannya. Seperti yang kita lihat  bukankah orang lain terlihat begitu mudah menemukan jawaban atas tanya-tanya yang disebutkan di atas tadi? Lalu mengapa aku disini masih berkutat dengan semua itu disaat teman-teman, orang-orang di sekitarku sudah berjalan bahkan berlari dan aku masih merangkak disini, berdiri pun masih jadi anganku hanya dalam bayangan seperti apa rasanya berdiri.  Apa yang salah denganku? Pertanyaan itu pernah suatu ketika mampir dibenakku, aku sendiri pun tidak tahu pasti mengapa, hanya mencoba menerka kesalahanku di masa lalu, masa yang sudah kulewatkan dan tidak mungkin kembali untuk diperbaiki, penyesalan itu pasti ada. Sekarang ketika aku diberi kesempatan, masih

Day 15

Akhirnya sampai di postingan ke 15, Alhamdulillah sudah setengah perjalanan ya. Beberapa waktu lalu aku sempat off lama dari peradaban blog ini, tidak lain adalah karena kondisiku yang benar-benar drop baik secara fisik maupun psikologis. Aku kehilangan gairah, motivasi dan semangat untuk melakukan apapun termasuk menulis, hingga aku menemukan sendiri titik balik  untuk berdiri lagi. Aku pernah membaca dalam sebuah artikel bahwa ketika kita sedang dalam kondisi stres, mengeluh atau perilaku negatif lainnya justru membuat kita semakin tertekan dan stres pun meningkat, untuk itu ketika kita sedang mengalami stres akan lebih baik jika kita keluar dari kondisi negatif itu dengan cara apapun, masing-masing orang memiliki cara yang berbeda, setidaknya pikiran kita tidak terus berada dalam kondisi tersebut, yang kita butuhkan adalah terus bergerak jangan diam, bergeraklah apapun itu kegiatannya lalu tersenyumlah, bersyukur atas apa yang kita lalui. Ketika aku merasa sangat tertekan a

Day 14 Rabu Ngablu

Hai Rabu, selamat hari libur bagi yang merayakan! Posting Day 14 yeay plok plok plok, besok postingan ke 15 haha yaiyalah. Dari dulu aku suka angka 14 jadi edisi spesial ya hari ini. Spesialnya apa sih? Karena aku menganggap hari ini spesial aja, just it, hari libur waktunya ngablu. Cuaca pagi ini masih aneh seperti hari-hari sebelumnya, ini membuatku bolak-balik mengangkat jemuran saat terik-teriknya panas matahari tiba-tiba saja hujan turun dan kondisi sebaliknya. Untuk orang sepertiku yang menganut aliran mager-isme itu adalah ujian. Ujian yang harus dilewati, karena ini hanyalah ujian. Apa yang akan Anda lakukan dalam kondisi seperti ini? Apakah Anda tetap mengangkat jemuran walaupun nanti harus kembali menjemur lagi saat matahari kembali muncul, atau membiarkan jemuran tertimpa oleh rintik hujan yang syahdu itu karena Anda asyik menikmati masa penantian hujan yang kata orang bikin galau atau Anda akan merasa cuek saja terhadap keadaan karena nanti juga akan panas lagi, huj

Day 13

Aku memiliki satu permintaan khusus untukmu; Menulislah untukku, karena melalui tulisanmu kau mampu membantuku berdamai dengan rasa yang mengendap itu Menulislah sesering yang kau mampu, agar kutahu apa yang aku sangat ingin tahu tentangmu Menulislah, sampaikan keluh kesahmu karena aku ingin menyediakan bahu disaat terpurukmu, menangislah dibahuku sesuka yang kau mau, selama apapun tangismu pecah hingga gundah itu luruh sampaikanlah dengan kata kalimatmu. Menulislah, tulislah kebahagiaan dan kesenanganmu. Aku ingin berbagi rasa, menuai bahagia bersama. Menulislah, sampaikan buncah kerinduan agar aku merasa bahwa aku masih ada untuk merindu dan dirindukan Menulislah dan buatku tersenyum dengan coretan katamu, tak perlu kata puitis, dengan menjadi dirimu sendiri ungkapkanlah dengan caramu, aku menyukai itu Menulislah hingga kau kehabisan kata-kata untukku, hingga semuanya harus berhenti pada satu titik Menulislah, Aku mencarimu, Aku menemukanmu di dalam barisan kata-ka

Day 12 (Tentang Aku)

“Mbak apakah masih percaya mimpi?” Sebuah chat dari adik tingkat membuyarkan lamunanku minggu pagi kemarin. Seperti ada petir di pagi hari, pertanyaan itu membuatku berpikir lama untuk membalasnya karena jujur saja aku sedang berada dalam fase “tidak memiliki harapan” apalagi mimpi. Mimpi yang seharusnya menjadi tujuanku, mimpi yang menjadi alasan untuk terus bergerak. Sesaat aku merenung, pertanyaan itu membuatku sadar tentang satu hal bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika Allah sudah berkata Kun Faya Kun. Akhir-akhir ini moodku sangat fluktuatif seperti cuaca beberapa hari ini yang pagi terlihat mendung lalu turunlah hujan dan setelah itu terbitlah terik panas matahari, cuaca sedang tidak stabil sama halnya denganku. Satu waktu aku akan menjadi sangat depresif dengan kondisiku saat ini tetapi di lain waktu bisa segera berubah menjadi sangat termotivasi karena ada sesuatu yang mempengaruhi termasuk chat minggu pagi itu, mengubah moodku yang benar-benar sedang menurun

my recent condition. Day 11 (SuperlatePost)

Aku berada di dalam sebuah ruangan gelap dan seorang diri aku berjalan mencari jalan keluar ruangan ini teramat gelap, cahaya seperti enggan menghampiri aku mencari dan terus mencari dimana satu cahaya yang bisa kunyalakan saat ini adalah sebuah harapan aku berharap akan ada seberkas cahaya menyusup memberiku arah untuk keluar waktu berlalu, satu-satunya cahaya yang kumiliki mulai redup suara-suara itu menghampiriku, meminta, menuntut dan mencercaku pada satu titik aku berhenti, aku tidak mengenali arah sekarang aku tak tahu akan kemana bahkan cahaya yang kunyalakan sendiri pun akan menghilang, hanya menunggu waktu cahaya diluar sana kian jauh kurasa suara-suara itu semakin jelas dan memaksaku untuk keluar segera siapa yang menginginkan dirinya terperangkap dalam sebuah ruang gelap seperti ini? aku pun enggan untuk terus berada disini, sendiri, nyaris mati adakah cahaya di luar sana yang sudi menghampiriku pernah terpikir olehku daripada merutuki