Pernah suatu waktu kau berpesan padaku untuk tetap meminta maaf meskipun tak salah Tapi hari ini, ditengah keriuhan pekerjaan mu, untuk meminta maaf padaku pun rasanya sangat enggan. Aku tidak menuduhmu salah. Aku hanya ingin melihat ketulusan darimu, ketulusan pesan yang kau sampaikan padaku kala itu. Apakah memang benar dari hati atau hanya sebagai pembelaan/ego diri semata. Belum sempat memberi kabar lalu akhirnya memberi kabar apakah berat untuk mengucap "maaf baru sempat ngabarin sudah di rumah ini" empat huruf itu bahkan aku dibilang memaksa menuntut, aku pun berkaca diri, kenapa seringkali terjadi salah atau marah jadi aku yang salah ya? Lalu saling pengertian nya di sebelah mana? Ego mu masih saja tinggi pun aku berusaha mengalah tapi kamu nggak berubah.
Everything happens for a reason