Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2020

Tentang meminta maaf

Pernah suatu waktu kau berpesan padaku untuk tetap meminta maaf meskipun tak salah Tapi hari ini, ditengah keriuhan pekerjaan mu, untuk meminta maaf padaku pun rasanya sangat enggan. Aku tidak menuduhmu salah. Aku hanya ingin melihat ketulusan darimu, ketulusan pesan yang kau sampaikan padaku kala itu. Apakah memang benar dari hati atau hanya sebagai pembelaan/ego diri semata. Belum sempat memberi kabar lalu akhirnya memberi kabar apakah berat untuk mengucap "maaf baru sempat ngabarin sudah di rumah ini" empat huruf itu bahkan aku dibilang memaksa menuntut, aku pun berkaca diri, kenapa seringkali terjadi salah atau marah jadi aku yang salah ya? Lalu saling pengertian nya di sebelah mana? Ego mu masih saja tinggi pun aku berusaha mengalah tapi kamu nggak berubah.

Yang pernah mencari akan berhenti pada waktunya

Sayang, sedang apa kamu malam ini? Sayang, aku merindukan malam-malam saat kau menyapaku, hadir sebelum tidurku dan ucapkan selamat malam, tidur yang nyenyak yaa, mimpi indah. Sayang, aku merindukan malam-malam dimana kita sama-sama bercerita tentang riuhnya dunia hingga kadang membuat kita jadi berdebat panjang Sayang tahukah aku merindukan pencarian mu, perhatian mu, pertanyaan yang sangat banyak darimu, walau kadang mengesalkan tapi itu bentuk cintamu, kasih mu padaku... Sayang, yang sekarang sudah tidak mencari-cari aku Yang sudah memiliki rutinitas baru yang menyenangkan Tahukah kamu, bahwa yang terlihat baik-baik saja tidak sepenuhnya baik Akupun tahu cintamu tak berkurang padaku, tapi ada sesuatu yang hilang dan sesak di dada Semoga kesabaran ku, sesakku, penantianku berubah jadi bahagia, bahagianya kita nanti. Semoga Amin...

Andai kau tahu dan mau memahami

Masih saja selalu seperti ini dan kau lebih memilih menghindar lalu pergi Ya aku tahu itu caramu, pergi Tapi apa kau tahu? Sepertinya sudah berulang kali aku ingatkan bahwa itu sangat menyakitiku dan kau memilih menyakitiku daripada berusaha menanyakan atau memberi perhatian. Semakin jauh memberi jarak itu caramu. Menghindari dari ketidakenakan itu pilihanmu daripada bersamaku menemaniku dan memelukku erat-erat. Pun aku pergi mungkin kau juga akan ikut pergi juga. Terus menghindar. Dariku yang selalu mencarimu dan tak pernah pergi Karena aku paham rasa sakitnya ditinggalkan. Dariku yang selalu ada untukmu Dariku yang lebih memikirkan mu dadipada diriku sendiri Dariku yang selalu menunggu mu tapi tak pernah kau hargai itu Terima kasih telah membuatku sangat mencintaimu lebih dari diriku sendiri.

Noted

Suatu saat kau akan menyadari bahwa akulah yang paling merindukanmu. Akulah yang paling takut kehilanganmu. Aku harap kau tidak terlambat untuk menyadari itu.

Rindu yang selalu

Apakah kau selalu merindukan ku, menginginkanku? Aku merasa hanya aku yang menggebu mengungkapkan rindu setiap waktu, seperti pungguk merindukan bulan... Aku merindukan mu selalu tapi kamu tidak Dan aku akan tetap selalu merindukan mu Aku harap suatu saat kau tau rasanya, dan membalas rasaku dengan selalu setiap waktu sama seperti aku, saat ini. Sungguh.. betapa pun ungkapan jadi satu bukti sedang rindumu selalu kau pendam mungkin. Yang aku tau yang berasal dari hati akan sampai ke hati. Jika aku tidak merasakan rindumu mungkin benar cuma aku saja yang menggebu akan rasa rindu padamu.