Skip to main content

Posts

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.
Recent posts

Cinta sendiri

 Semakin kesini aku semakin sulit memahami Tiap kata yang terucap berujung rasa curiga penuh tanya Obrolan selalu berujung pada salah paham, ucapanmu kini lebih sering menyakiti tapi selalu kau tepis dengan kata gurauan semata Kamu bilang cuma bercanda, disini bercandaan ya seperti ini. Agak lucu ya, cara mu memperlakukan ku yang katanya orang spesial bagi mu tapi disamakan dengan lingkungan sekitarmu. Aku berusaha dengan seluruh effort dan ketulusan ternyata berbalas dengan waktu luang saja.  Prioritas. Ya kata orang cinta itu memprioritaskan. Entah, kini aku merasa sering disalahkan. Pun aku menyalahkan mu. Lalu minta maaf tapi kesalahan mu pun terulang kembali bahkan belum ganti hari. Seperti mudah untuk mengucap maaf. Tidak ada komitmen memperbaiki. Jika ada masalah kamu sejak dulu tak pernah berubah lebih memilih lari. Silent treatment. Iya kabur. Sudah berapa kali aku mengutarakan ketidaksukaan ku pada hal itu. Ya tetap saja. Sama halnya aku pun tidak luput dari kesalahan yang be

Terlalu berharap

  Aku dan kamu Sudah sejak lama bersama Tak sedikit Cerita yang t'lah kita lalui Sampai kapan Aku harus terus bersabar? Menunggu kepastian 'Tuk hubungan ini Tak tahu harus bagaimana Ingin denganmu tapi s'perti tak ada tujuan Haruskah aku berhenti berharap? Kar'na ku tak bisa terlalu lama menunggu Mungkin saja T'lah kulewati ratusan mingguku Besar harapku 'Tuk bisa hidup s'lamanya denganmu Tak tahu harus bagaimana Ingin denganmu tapi s'perti tak ada tujuan Haruskah aku berhenti berharap? Kar'na ku tak bisa terlalu lama menunggu Mengapa sampai detik ini Semuanya masih sama seperti kemarin? Ataukah memang harus kusadari? Hanyalah ku saja Hanya ku saja yang terlalu berharap Semuanya masih sama seperti kemarin? Ataukah memang harus kusadari? Hanyalah aku saja yang terlalu berharap Kar'na ku tak bisa Terlalu lama menunggu Surabaya, 17 Juli 2022. 18:57

Bahaya

Sebenarnya aku ingin dekatmu Namun kusadari, ku tak bisa Tak boleh ku di sini Bahaya, ku makin cinta Ku tak ingin jauh, tak ingin berpisah Mengapa semua selalu indah Saat denganmu? Sayang untuk diakhiri Andai engkau bisa mengerti Betapa beratnya aku Harus aku tetap tersenyum Padahal hatiku terluka Adakah arti cinta ini Bila ku tak jadi denganmu? Jika memang ku harus pergi Yakinlah, hatiku kamu Bukankah semesta yang pertemukan kita? Haruskah kusampaikan pada bintang? Mengapa bukan kamu Yang memiliki aku? Andai engkau bisa mengerti Betapa beratnya aku Harus aku tetap tersenyum Padahal hatiku terluka Adakah arti cinta ini Bila ku tak jadi denganmu? Jika memang ku harus pergi Yakinlah, hatiku kamu,  Mengapa cinta pertemukan Bila akhirnya dipisahkan? Dan mengapa ku jatuh cinta Pada cinta yang tak jatuh padaku? Harus aku tetap tersenyum Padahal hatiku terluka Adakah arti cinta ini Bila ku tak jadi denganmu? Jika memang ku harus pergi Yakinlah, hatiku kamu, kamu Harus aku tetap tersenyum Pada

Aku memilih pergi

Aku memutuskan untuk pergi darimu.. Untuk kebaikanmu Untukku, untuk kalian... Aku rasa sudah cukup..kau bisa memulai hidupmu lagi dengan damai Bahagiakanlah ia.. Dan jadikanlah ia satu-satunya Jangan pernah kau sakiti lagi. Tolong untuk tidak berpikir bahwa aku pergi karena ada seseorang..ya mungkin nanti tapi bukan untuk itu aku pergi menjauh darimu sekarang..aku merasa sudah cukup dengan semua ini.. mungkin kau tau bagaimana dalamnya rasaku kepadamu selama ini bahkan hingga detik ini aku menuliskan semuanya disini. Terima kasih dan maaf atas segala sesuatu yang terjadi diantara kita..yang aku lakukan padamu, pada keluarga kecilmu. Mungkin kau sudah bosan dengan kalimat perpisahan dari ku yang berulang kali ini.. Kau pun tau aku selalu kembali padamu dan tidak bisa mengabaikan mu..untuk itulah semua aksesmu padaku, aku tutup. Karena sekali lagi, aku tak bisa mengabaikan mu Terima kasih telah hadir dan bersabar membersamaiku meski beberapa hal  memicu kesakitan dalam diri :) Semoga kit

Untukmu

Ada orang yang pantas diperjuangkan Ada orang yang benar tulus adanya Ada. Jika bertemu orang dengan ciri tersebut pertahankan, jangan sekali-kali kau menyakitinya. Jangan. Kau tidak tau betapa tulusnya ia mencinta Betapa sakitnya saat ia terluka Mungkin kau tidak pernah tau dan tidak akan pernah merasakan bagaimana ia mencoba bangkit dari luka kemudian kau hantam kembali dengan harapan kau lakukan itu berkali-kali dan ia tetap memberi kesempatan Tolong jangan kembali jika hanya untuk menyakiti. Lebih dalam lagi. Karena sakit yang berulang tidak pernah menjadi biasa.. tetap saja menggoreskan luka yang bahkan lebih lama lagi sembuhnya.

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b