Skip to main content

Posts

Showing posts from 2021

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

21 Maret 2021, di ruangan ini sendiri

Untuk aku yang mungkin sudah tak ada harapan  Jangan berhenti berharap pada Tuhan Meski sulit dan membuatmu gila akan keadaan ini, teruslah berjalan Lalui ini semua meski terjal jalannya.. Meski tak ada siapapun.  Kamu punya kamu sendiri dan Tuhan yang selalu ada, tidak pernah pergi atau meninggalkanmu... Berjuanglah untuk dirimu sendiri.. Dari aku yang lemah dan ingin menyerah hari ini.  Aku harus percaya lagi pada siapa? Pastinya Tuhanmu lah yang nomor satu. Jangan berharap pada manusia meski kau sangat menyayanginya.  Belum tentu akan sebaliknya, selamanya  Manusia bisa berubah, bahkan meski satu detik kemudian perubahan itu bisa saja terjadi. 

Andai

Andai aku ada disisimu di saat-saat seperti ini.. Rasa khawatir  Jadi peduli yang mungkin berlebihan.. Maaf.. Tapi aku selalu saja memikirkan mu Agar disana baik-baik saja... Memastikan semuanya Andai..aku ada disana Memperhatikan kebutuhan mu, inginmu seperti dahulu..

Tahu kabarmu

Sebahagia itu hari ini aku... Tahu kabarmu disana  Sebahagia itu aku melewati hari ini, setelah tahu kamu baik dan bahagia  Bahagia itu aku mencintaimu aku tahu kamu disana baik-baik saja Tahu bahwa kamu pun mencintaimu meski...tahu bahwa aku pun masih mencintaimu.. Meski semuanya terasa begitu sulit tetapi aku hari ini, tidak semurung dan emosian seperti hari-hari ku sebelumnya... Tanpamu. Kau kini ada (kembali) meski...

Sesulit ini

 Selama ini aku memang sengaja chat melalui telegram hanya ingin "merasa" mas masih ada disini..tak terbalas pun tak apa asal aku masih bisa bercerita disana.. Tak berharap apa sampai suatu pagi aku membukanya dan semua pesan terbaca olehmu bahkan dibalas.. Antara senang dan sedih.  Senang karena apa yang terbawa dalam mimpi-mimpiku selama ini menjadi nyata adanya.  Sedih karena ingin ku membalas kembali pesan itu, menanyakan kabar mas.. tetapi entah kenapa sesulit ini, seolah ada yang menahannya.  Seakan-akan mengatakan dengan membalas pesanmu, aku..  Sesedih itu mas dikala kesempatan itu ada di depan mata..hanya ingin tahu kabarmu disana. Walaupun aku tahu bahwa kau baik-baik saja..  Sesulit itu lah kita... Dan kau ingatkan aku selalu perihal "sabar" Terima kasih masih mengingatku dan terus mendoakanku , mas..

Firasat itu...

Aku takut kehilanganmu, sekali lagi.. Pada waktu itu kita memulai komunikasi dengan story di Instagram..berbagi foto keseharian. Ruang gerak kita kian terbatas.  Dan ditiap kali kau posting foto keseharian walau hanya wajah seperti pas foto..tiap itu juga setiap momen aku screenshot..entah firasat apa yang aku tahu aku takut kehilanganmu..aku takut sekali kita menjadi orang asing..aku takut jauh darimu, tidak tau kabar tentangmu..aku takut..aku menjadi sedih tanpamu disisiku, mengulang yang terdahulu... Aku abadikan setiap momen, setiap ekspresimu..firasat itu seperti mengatakan ini semua akan kamu rindukan nanti.. Dan ternyata semua itu terjadi.. hari ini empat bulan setelah kita saling tidak menyapa. Malamku.. Sepiku... Sendiriku.. Aku masih saja menangisi kehilangan ini.. Katamu ini semua terlanjur. Terlanjur yang sulit. Tapi aku tidak pernah mencintaimu karena terlanjur.  Aku mencintaimu karenamu..karena kamu dan aku. Bahagia, Pada waktu itu. Pun sekarang meski hanya bisa kupandang

Selamat ulang tahun, mas

Selamat ulang tahun cinta Hari ini lembaran terindah Saat ini usiamu bertambah Tak terasa sudah Kau lewati hari dengan cinta Di waktu lalu Kali ini kau lebih berarti Saat aku memandang dirimu Begitu indahnya Kau hadapi waktu dengan cinta Di masa nanti Perjalanan waktu takkan melihat Siapa dan apa dari dirimu Tapi bagaimanakah kau mengisi hidupmu Menjadi lebih indah Saat hari ulang tahunmu Selamat ulang tahun cinta Selamat ulang tahun cinta Selamat ulang tahun cinta.