Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2017

(Day 24) Memahami Marahnya Perempuan, Aku?

Random-story Awalnya mau cerita apa, yang diketik malah apa. Aku mau bercerita tentang orang-orang pada umumnya dan aku pada khususnya, entah kenapa walaupun omongan orang lain bisa menjadi pemicu kegelisahanku namun tidak jarang pula dari sana menimbulkan insight baru, seperti beberapa hari yang lalu ketika aku sempat marah-marah tidak jelas (menurutnya) dan menurutku juga sih pada akhirnya hehe. Kalo kamu yang paham perempuan pasti ngerti deh. Perempuan itu kalo udah marah yang nggak jelas gitu pasti penyebabnya nggak cuma satu alias akumulasi banyak hal yang sebenarnya disembunyikan, cuma meledak keluarnya pas momen yang dianggap nggak banget buat jadi penyebab kemarahannya, buat kamu-kamu yang peka sebaiknya tanyakan saja ke dia baik-baik apakah ada yang salah dari kamu? Atau ada yang nggak dia suka/nggak sreg dari kamu? Pasti deh habis ditanya itu, dia akan ceritakan unek-uneknya, apa-apa yang jadi akumulasi pencetus kemarahannya. And then finally you’ve got the point, peluka

(Day 23) Merasa Menjadi Manusia Jahat

Yogyakarta, 9 April 2017. 2.15 AM Dini hari aku terbangun dan sulit untuk terpejam kembali. Beberapa hari ini aku memulai tidur lebih cepat,, badanku tepatnya tenggorokan sudah protes sehingga aku memilih banyak istirahat untuk memulihkannya. Selain konsumsi air putih yang banyak, aku juga meminum obat radang tenggorokan serta vitamin. Hari ini randomly aku menulis kembali, aku rindu menulis. Apapun yang ingin aku tuliskan, aku hanya ingin mengutarakan kerinduanku. Rindu akan menulis. Mengungkapkan apa yang aku pikirkan dan menjadi kegelisahan rasa. Sebelum akhirnya tiga hari ini aku jatuh sakit, aku sempat berpikir tentang diriku. Saat perjalanan dari rumah menuju tempat perantauan, kembali pulaing ke rumah selalu membuatku memikirkan banyak hal, sejenak hening dari rutinitas pekerjaan dan keseharian yang itu-itu saja. Aku menganggap aku adalah orang yang jahat karena apa? Karena aku masih pamrih dalam melakukan sesuatu untuk orang lain, kadang terpikir olehku akan masa dimana aku

(Day 22) Tentang kamu, teman hidupku (nanti)

Sore ini, setelah melepas lelah dengan tidur siang, menghilangkan penat setelah seharian menjalani rutinitas. Aku terbangun dan tersadar, waktu menyadarkanku tentang diriku, tentang apa yang telah kulalui dan tentang apa yang kuinginkan. Membuka layar ponsel bertebaran kabar bahagia hari ini, satu per satu teman menemukan sosok yang menjadi teman hidupnya. Melihat bidikan kamera atas mereka yang berbahagia pada satu hari yang bersejarah ini, aku tersadar bahkan bayangan tentang pernikahan seperti apakah dengan siapakah gerangan sosok itu belum juga menghampiri benak ku, sangat misteri. Aku ingin, sangat ingin, siapa yang tidak ingin jika ada seseorang yang mencintaimu dengan utuh, menjadi temanmu seharian penuh tanpa batas waktu dan tanpa ribuan tanya menerka bila kau bersamanya, mengingatmu, mendukung setiap langkahmu dengan doa dan semampumu yang dia bisa menjagamu. Aku ingin namun aku tidak bisa membayangkan akan sebahagia apa hari itu datang kepadaku. Dulu, dulu sekali pada saat s

(Day 21) Only Hope

Kita pernah ada dalam sudut yang sama merangkai mimpi bersama Menumbuhkan harap penuh cita Kita melepas ribuan kata yang tak pernah habis oleh sang waktu Berharap menggapai ujung perjalanan bersama Memulai dari titik yang sama, berhenti dititik harap kita Kini, harapan itu menjadi sisa-sisa masa lalu yang ketika aku mengingatnya, Ada kamu, yang pernah menunggu di tiap penghujung kerinduanku.