Skip to main content

Bahaya

Sebenarnya aku ingin dekatmu
Namun kusadari, ku tak bisa
Tak boleh ku di sini
Bahaya, ku makin cinta
Ku tak ingin jauh, tak ingin berpisah
Mengapa semua selalu indah
Saat denganmu?
Sayang untuk diakhiri
Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka
Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu
Bukankah semesta yang pertemukan kita?
Haruskah kusampaikan pada bintang?
Mengapa bukan kamu
Yang memiliki aku?
Andai engkau bisa mengerti
Betapa beratnya aku
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka
Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu, 
Mengapa cinta pertemukan
Bila akhirnya dipisahkan?
Dan mengapa ku jatuh cinta
Pada cinta yang tak jatuh padaku?
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka
Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu, kamu
Harus aku tetap tersenyum
Padahal hatiku terluka
Adakah arti cinta ini
Bila ku tak jadi denganmu?
Jika memang ku harus pergi
Yakinlah, hatiku kamu,
Yakinlah, cinta untukmu

Comments

Popular posts from this blog

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian.

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.