Skip to main content

Hidup Baru, nama baru untuk memulai semua dari awal.


Judul ini ku pilih karena menggambarkan cerita hidupku kali ini. Setelah beberapa episode bertahanku akhirnya jebol juga, sudah saatnya ku dobrak. Aku tidak ingin berlarut lama dalam masa lalu, bagiku sedetik yang lalu sudah disebut masa lalu apalagi yang telah lalu dan lalu. Cukup sudah, cukup dengan semua ini. Terima kasih atas episode hidup bersamamu. Walau kesal berakhirnya memang harus seperti ini, aku tak memungkiri, banyak ku ambil makna dari episode selama hampir empat tahun bersamamu. Terima kasih atas arahan bagi diri ini yang ketika itu masih ragu memilih bidang ini, psikologi, mau tak mau, bersamamu akupun jatuh cinta dengan bidang ini, bidang yang tak akan habis untuk dikaji dan diaplikasi. Saat ini, aku tidak berniat belok kemana-mana, apalagi merubah haluan walau itu tak harus bersamamu. Karena ku sadar, bersamamu tak menjadikanku memilih jalan ini dengan caraku, aku tidak menjadi diriku sendiri walau tujuan kita sama. Semoga keputusan yang kupilih ini memang pintu untukku menjadi diriku sendiri, menjadi tegas dan berprinsip, menjadi wanita yang lebih baik akhlak dan ilmunya. Pahit memang mengambil keputusan ini, tetapi seperti kata seorang penulis dalam bukunya bahwa sakit hati dan jatuh cinta itu hanya sementara. Semua ini akan berlalu dan menjadi baik karena terbiasa. Seperti halnya kita memulai ini terdahulu.

Comments

Popular posts from this blog

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian.

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.