Pagi ini aku mendapati kabar bahagia itu, tentu aku sangat
bahagia mendengarnya. Bahagia yang
ditunggu setiap insan single untuk
menapaki hidup berdua dengan teman hidup yang tentu ditakdirkan Tuhan untuk
hidup bersama. Dia, seseorang yang untuk beberapa saat pernah mengisi bagian
amigdala otak ku. Aku yang saat itu tak menyadari kehadirannya dan menjadi sadar ketika menjadi bahan ‘percomblangan’
teman sekamar. Walau bukan hadir secara
fisik, sedikit banyak aku memperoleh hikmah akan pertemuan tak sengaja kala itu.
Hidup di Pare mengajarkan banyak hal, dipertemukan dengan orang baik untuk
menyampaikan maksud baik, termasuk ia yang kini tengah menunggu masa bahagia
itu. Beberapa bulan terakhir aku telah memutuskan untuk tidak lagi memikirkan
soal dia termasuk menyoal relationship
dengan kaum adam,dengan dia aku terlalu
jauh, tidak masuk frekuensi kalau kubilang, bahkan hanya untuk saling mengenal
pun tak ada energi yang mendorong, ini perkara takdir. Sejauh apapun apabila ia
mendekat, itulah takdirmu. I believe it. Termasuk pada hari itu, dimana aku
menerima kenyataan bahwasanya sahabatku lah yang akhirnya menjadi lebih dekat
dengan sosok dia.
Terima kasih telah hadir dan menyampaikan pesan baik
untukku, tentunya secara tidak langsung.
Lelaki yang baik untuk perempuan yang baik bukan? Dan dia amat baik. Semoga keberkahan
senantiasa mendarat di ‘rumah impian’
kalian berdua. Amin
Dari seseorang yang pernah belajar sesuatu dari pertemuan
tak bermakna itu.
Comments
Post a Comment