Aku kecewa. Kau melakukan itu terhadapku seperti saat aku masih didekatmu, aku merasa sering tersakiti seperti ini dan terulang lagi.
Kau tetap keukeh dengan pendirian mu bahwa aku salah, aku menyakitimu untuk satu deret kata yang justru bagiku bentuk rasa cintaku kepadamu, ku ingin menunjukkan betapa apapun kondisimu aku akan tetap selalu mencintaimu, dekat atatau jauh, susah maupun senang namun semua ungkapan cintaku itu kau balas dengan rasa kecewanya aku yang sangat melukai dengan hal yang dari dulu kau tau paling aku tidak sukai; mengabaikanku, pergi walau sementara waktu, kau tau aku paling tidak suka dengan hal itu ; pergi tanpa kabar. Sungguh tidak bisa kah kau meredam sedikit egomu atas pernyataan ku yang kau tafsirkan sendiri dan kau merasa tersakiti atas itu. Tidak bisa kah kau meredamnya dan merasakan sakitnya aku atas perlakuan mu terhadap ku. Apakah ini cinta? Aku berusaha untuk mencintai tapi belum tentu cinta yang aku dapatkan. Rentetan pertanyaan semalam menambah rasa perih atas luka yang telah kau ciptakan. Pertanyaan yang kau seharusnya tau jawabannya. Kenapa semua terasa begitu menyakitkan, sesak, kepalaku terasa sangat pening, dan mata ini basah akan air mata yang berusaha menaburkan ketenangan dan kesembuhan pada luka ini. Aku sangat terluka tapi kau masih tenggelam dengan rasa sakit yang sebenarnya kau ciptakan sendiri. Bukankah pun aku jelaskan mengenai lukaku juga akan percuma, karena kau tidak ingin mengerti tidak memahami rasa dari sisi seorang aku.
Kau tetap keukeh dengan pendirian mu bahwa aku salah, aku menyakitimu untuk satu deret kata yang justru bagiku bentuk rasa cintaku kepadamu, ku ingin menunjukkan betapa apapun kondisimu aku akan tetap selalu mencintaimu, dekat atatau jauh, susah maupun senang namun semua ungkapan cintaku itu kau balas dengan rasa kecewanya aku yang sangat melukai dengan hal yang dari dulu kau tau paling aku tidak sukai; mengabaikanku, pergi walau sementara waktu, kau tau aku paling tidak suka dengan hal itu ; pergi tanpa kabar. Sungguh tidak bisa kah kau meredam sedikit egomu atas pernyataan ku yang kau tafsirkan sendiri dan kau merasa tersakiti atas itu. Tidak bisa kah kau meredamnya dan merasakan sakitnya aku atas perlakuan mu terhadap ku. Apakah ini cinta? Aku berusaha untuk mencintai tapi belum tentu cinta yang aku dapatkan. Rentetan pertanyaan semalam menambah rasa perih atas luka yang telah kau ciptakan. Pertanyaan yang kau seharusnya tau jawabannya. Kenapa semua terasa begitu menyakitkan, sesak, kepalaku terasa sangat pening, dan mata ini basah akan air mata yang berusaha menaburkan ketenangan dan kesembuhan pada luka ini. Aku sangat terluka tapi kau masih tenggelam dengan rasa sakit yang sebenarnya kau ciptakan sendiri. Bukankah pun aku jelaskan mengenai lukaku juga akan percuma, karena kau tidak ingin mengerti tidak memahami rasa dari sisi seorang aku.
Comments
Post a Comment