Skip to main content

Entah...

Akhir-akhir ini aku tidak melihat optimisme dalam dirimu yang membuatku juga semakin pendek sumbu pikirnya

Selalu saja kau sebutkan kata apa daya, tidak berdaya, tidak bisa apa-apa, satu-satunya jalan cuma begini, sabar


Tapi kamu sendiri seperti tidak punya rencana ketika aku tanya.

Mungkin malam-malam mu disana sudah bahagia hingga enggan menyapa pun bisa kau lakukan seperti dulu kala

Entahlah...


Kamu tidak meyakinkan ku dengan rencana apa yang sedang kau upayakan, nanti jika aku melakukan kesalahan lagi, aku tidak yakin murni hanya salahku saja.


Ketidakberdayaan
Ketidakmampuan
Bisa apa


Maaf itu sekumpulan kata yang pernah aku dengar empat tahun yang lalu

Dan ternyata sepanjang perjalanan tidak mengubah apapun.

Bolehkah kusebut sia-sia?


Jujur aku suka caramu meyakinkan ku disaat seperti ini, saat sapa tak bertemu
Saat ingin tak bertemu realita

Membuatku berpikir baik menjadikan ku tenang melalui hari tanpamu disini...


Tapi mungkin untuk hal ini kau sudah berubah,,

Kenyamanan disana

Sudah cukup


Apalagi yang harus dipikirkan dan dicari dariku?


Entahlah...

Comments

Popular posts from this blog

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian.

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.