Diamku adalah harapan besar yang tak terucap
Diamku pengertian segala rasa yang tak terungkap
Diamku menelaah perjalanan kaki ini
Diamku mencoba melakukan yang tak ku sukai
Diamku berusaha mengerti akan suatu janji
Diamku untuk membaca jalinan tali yang terkadang tak ku mengerti
Diamku membuka wawasan menuju suatu yang lebih baik
Diamku mungkin memunculkan tanya tak terjawab
Diamku yang terus bergerak walau disebut 'diam'
Diamku mengungkapkan ingin yang tak dapat kubagi
Diamku membuat yang jauh makin jauh, yang dekat makin dekat
Diamku seperti orang neurotik yang terus ingin tahu tanpa peduli dengan cemas yang menghinggapi
Diamku terkadang tidak beralasan pasti
Diamku ingin membuat orang bahagia tanpa tahu itu aku
Diamku sejenak melepas penat dari duniawi ini
Diamku doa yang terus terucap dari hati
Diamku mungkinkah hanya topeng sesaat?
Diamku maukah kau bersahabat baik denganku?
Diamku apakah kamu tahu sebenarnya aku?
Diamku sakitkah kau ketika tahu segala sesuatu yang tak terduga diluar dirimu?
Diamku apakah kau butuh penghargaan atas usaha-usahamu?
Diamku menyesalkah engkau saat tak ada satupun orang yang melihatmu apalagi menghargaimu?
Diamku terkadang memunculkan tanya pada diri sendiri..
Untuk apa aku diam jika diam tidak menjaga hati dan prasangka orang lain atas diriku?
Untuk apa aku diam jika cela dan caci bertabur dalam diri?
Untuk apa kau terus diam jika jalan yang kau pilih tak sesuai harapan?
Untuk apa lagi kau diam jika memang ada pilihan untuk berbicara?
Ribuan tanya menunggu jawab terlontar
tetapi aku memilih untuk tetap diam...
Surakarta, 05032013.00.30WIB
-seorang yang kusebut pendiam-
Comments
Post a Comment