Seusai senja sore kemarin, aku mengunjungi teman yg lama tak bercerita bersama. Awalnya memang untuk meminta transferan informasi rapat, but as we know bagaimana dan apa yang terjadi jika perempuan dalam satu tempat. Ini cerita tentang ibu dan kekuatan doa-doanya, cerita tentang pejuang wanita yang tak kan berhenti walau rapuh untuk selalu mencurahkan segala yang ibu punya untuk anak-anaknya. the real story begin..
seperti biasa aku butuh temen cerita kalau lagi kalut dan banyak pikiran, akhirnya tanpa basa-basi ku ceritakan bagaimana "aneh"nya dan tidak masuk akal apa yang terjadi dua hari ini, terutama kemarin. Segala sesuatu terjadi seperti bukan aku yang melakukan tapi ada kekuatan lain yang entah ku cari dengan logika sampai migrain bahkan vertigo pun tak akan ku temui jawabannya, yang ada aku hanya menerka dan mengambil makna dalam setiap peristiwa. Dan perjuangan sistem limbik di kepala ini berhenti pada satu nama "ibu", doa dan perjuangannya. Kamipun bertukar sapa dan kabar tentang ibu, itu yang kami lakukan sore itu. Bercerita tentang ibu memang tak akan ada habisnya dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Cerita perjuangan seorang ibu untuk bertahan demi anak-anaknya, ibu yang berjuang keras, ibu yang selalu menitipkan doa-doanya di seusai solat dan ibadahnya bahkan lebih dari itu yang tak pernah kami ketahui. Inilah yang ku sebut tangan-tangan tak terlihat menolong dan memberi kesempatan untuk menjadi insan yang lebih baik. Doa orang-orang yang kita sayangi tidaklah pernah kita sangka ketika kesulitan datang.
Comments
Post a Comment