Skip to main content

Tentang meminta maaf

Pernah suatu waktu kau berpesan padaku untuk tetap meminta maaf meskipun tak salah
Tapi hari ini, ditengah keriuhan pekerjaan mu, untuk meminta maaf padaku pun rasanya sangat enggan. Aku tidak menuduhmu salah. Aku hanya ingin melihat ketulusan darimu, ketulusan pesan yang kau sampaikan padaku kala itu. Apakah memang benar dari hati atau hanya sebagai pembelaan/ego diri semata.
Belum sempat memberi kabar lalu akhirnya memberi kabar apakah berat untuk mengucap "maaf baru sempat ngabarin sudah di rumah ini" empat huruf itu bahkan aku dibilang memaksa menuntut, aku pun berkaca diri, kenapa seringkali terjadi salah atau marah jadi aku yang salah ya? Lalu saling pengertian nya di sebelah mana?
Ego mu masih saja tinggi pun aku berusaha mengalah tapi kamu nggak berubah.

Comments

Popular posts from this blog

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian.

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.