Skip to main content

06.00

mencoba memahami bukan hanya mengerti
mencoba acuh itu memang salah
mengerti tanpa empati
mengerti tanpa aksi
mengalir mengalun waktu
hingga menjadi misteri
yang suatu saat berbuah elegi
seorang diri tetap mengalir
tapi itu bukan satu langkah pasti
yang mungkin akan tetap mengganjal di hati
satu dua waktu
mungkin biasa saja
tiga empat waktu
akan menjadi pola
sampai dengan lima waktu
apakah akan ku biarkan saja?
padahal logika menderu menyadari perih
mungkin bisa saja ditutupi
dengan sangat rapat
tapi satu hal, aku bukanlah ahli
mengakali diri dengan melihat orang lain sengsara sendiri
aku bukan pula malaikat dengan kesucian hati
tetap saja keraguan ini
ada
membentuk genderung emosi yang kapanpun bisa meledak
sebelum itu terjadi
tundukkanlah hati
lakukan suatu hal
walau itu menyakitkan
daripada tidak sama sekali
aku tak akan tahu bagaimana ini terjadi
bila tidak ku mulai detik ini.

Comments

Popular posts from this blog

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian.

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.