Aku berada di
dalam sebuah ruangan gelap dan seorang diri
aku berjalan
mencari jalan keluar
ruangan ini
teramat gelap, cahaya seperti enggan menghampiri
aku mencari dan
terus mencari dimana
satu cahaya
yang bisa kunyalakan saat ini
adalah sebuah
harapan
aku berharap
akan ada seberkas cahaya menyusup
memberiku arah untuk
keluar
waktu berlalu,
satu-satunya cahaya yang kumiliki mulai redup
suara-suara itu
menghampiriku, meminta, menuntut dan mencercaku
pada satu titik
aku berhenti, aku tidak mengenali arah sekarang
aku tak tahu
akan kemana
bahkan cahaya
yang kunyalakan sendiri pun akan menghilang,
hanya menunggu
waktu
cahaya diluar
sana kian jauh kurasa
suara-suara itu
semakin jelas dan memaksaku untuk keluar segera
siapa yang
menginginkan dirinya terperangkap dalam sebuah ruang gelap seperti ini?
aku pun enggan
untuk terus berada disini, sendiri, nyaris mati
adakah cahaya di
luar sana yang sudi menghampiriku
pernah terpikir olehku daripada merutuki kegelapan, lebih baik kubuat cahaya untuk
diriku sendiri
cahaya yang
kubuat sendiri tak cukup kuat melawan gelapnya sekitar
telah jauh aku
meraba dalam gelap, mencoba menentukan langkah
ruangan ini
tetap saja gelap
apakah cahaya
itu benar adanya?
kapankah aku
bisa keluar dari ruang gelap ini?
bagaimana
caranya aku keluar?
di dalam ruangan
ini aku terus saja mengeluh dan mengeluh
kegelapan
membuatku rapuh
suara-suara itu
semakin membuatku jatuh
aku apakah aku
bisa melalui ruang gelap ini?
yang kulakukan
sekarang adalah tetap meraba, melangkah, menuju arah cahaya
entah kapan,
bermodal
keyakinan yang berirama naik turun, kadang menguat, kadang melemah
aku berharap
keyakinan itu tak kan menghilang sekalipun aku terjatuh
cahaya itu ada,
apakah di luar sana atau di dalam diriku sendiri ia bersembunyi.
Comments
Post a Comment