Skip to main content

(Day 18) Being Happy and Grateful

Tulisan ke 18 di hari Kamis Manis J
“Energi itu datang dari arah tak terduga, bahkan sesederhana kau merasa berguna untuk orang di sekitarmu”
Pagi ini, sepagian tadi mendung sudah bergelayut di langit membuatku enggan untuk menyelesaikan satu persatu urusan rumah hingga akhirnya aku memutuskan untuk bersantai sejenak sambil menyiapkan segala sesuatu keperluan yang akan kubawa besok. Tidak bisa terlepas dari smartphoneku, aku pun berinisiatif menghubungi seorang kenalan yang bisa membantuku untuk menghubungkan salah seorang temanku yang membutuhkan penerbit untuk menjadikan karya tulisannya menjadi sebuah buku, hari sebelumnya aku memang sudah berbicara dengan temanku ini tentang beberapa penerbit besar di negeri ini. Temanku itu pun galau dengan berbagai pertimbangan yang aku jelaskan mengenai dunia publishing yang sedikit sudah aku ketahui. Berujung galau diujung hari kemarin, percakapan berlanjut hari ini dan aku memberitahukan tentang salah satu kenalanku yang bekerja di penerbitan buku yang cukup besar di ibu kota, setelah menimbang kembali berbagai pertimbangan yang aku peroleh darinya akhirnya temanku ini memutuskan untuk mengirimkan naskah ke penerbit ini. Sesederhana itu bahagiaku pagi ini, terkadang kita menjadi orang yang mencari dan menunggu rasa bahagia itu akan muncul tanpa menyadari bahwa kebahagiaan itu kita sendiri yang menciptakan dan dari hal sederhana di sekitar keseharian kita bahagia itu bisa tercipta. Energi itu sudah lama aku tidak merasakan yang seperti ini, aku terlalu sibuk dan larut akan diriku sendiri. Ketika aku mencoba keluar, peduli akan hal-hal yang dekat denganku jalan itu pun muncul. Selama ini aku menjadi orang yang menunggu daripada membuat bahagia itu sendiri. Aku sendiri yang mengijinkan untuk menyadari akan momen-momen saat ini, menikmatinya dan mensyukurinya tentunya. Perasaan terburu-buru dan cemas berlebihan hanya akan membawaku ke dalam keadaan yang semakin terlarut dalam kepedihan.
Energi itu hadir dari arah yang terduga mungkin termasuk juga darimu yang sepagian tadi justru kontradiksi dengan apa yang aku rasakan. Aku berharap kau tidak berlarut-larut dalam perasaan seperti itu, sedih, kecewa, sakit, dan  perasaan-peraaan yang dianggap negatif lainnya itu bukan untuk dihindari memang tetapi dirasakan kehadirannya, itulah yang menyadarkan kita akan adanya rasa bahagia. Semoga harimu selanjutnya akan menjadi hari yang lebih membahagiakan dan kamu menjadi orang yang bisa menciptakan bahagiamu sendiri tanpa harus mengelak adanya kesedihan dan rasa kecewa yang datang dalam kehidupanmu. Mendengar kabarmu setelah sekian lama adalah salah satu kebahagianku yang kuciptakan sendiri, karena bukan tidak mungkin justru aku merasakan yang sebaliknya. Menyadari kondisi saat ini membuatku sadar untuk menjadi sebaik-baiknya orang pada setiap momen yang kulewati.


*Tulisan seorang yang sedang menjalani rollercoaster salah satu fase kehidupan, untuk menjadi bahagia atau tidak kita sendiri yang memilih karena bahagia sebenarnya mudah.

Kebumen, 23 Februari 2017. 09.19 PM
ditemani dengan  beberapa playlist lagu yang sering diputar pada tahun 2016:
Like I’m Gonna Lose you-Meghan Trainor
A hopeless romantic-Meghan Trainor
Almost is never enough-Ariana Grande
Cinta dan Rahasia-Yura Yunita&Glenn
Berawal dari tatap-Yura
Kasih Jangan Kau Pergi-Yura
Intuisi-Yura
Locked Away-Adam Levine
Tell me, what are you doing-Ost DOTS
Secret Love Song-Little Mix
Over and over again-Nathan Skies
Ekpektasi-Kunto Aji
Begitu Indah-Padi


thank you and being happy as always!

Comments

Popular posts from this blog

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian.

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.