Bicara tentang evaluasi
diri itu memang penting, satu komponen dalam hidup kita yang seharusnya
dilakukan setiap hari, tetapi banyak orang yang mengabaikannya. Setelah
konsultasi dengan seorang konselor tempo lalu membuatku menyadari bahwa aku
termasuk salah seorang dari sekian banyak yang mengabaikan evaluasi diri ini. Mungkin
tidak sepenuhnya begitu, bukan aku tidak melakukan evaluasi sama sekali, tetapi
evaluasi yang kubuat kacau sehingga ketika next
step untuk memperbaiki kesalahan sebelumnya tidak tepat sasaran, hasil yang
dicapai pun menjadi kurang maksimal. Salah
satu cara untuk membuat evaluasi diri tersusun rapi dan mudah diingat adalah
dengan menuliskannya. Lebih otentik ada buktinya jadi ketika lupa bisa diingat-ingat
lagi. Ternyata doa termasuk salah satu bentuk evaluasi diri juga, karena ketika
berdoa kita mengingat-ingat apa saja kesalahan kita. Bukankah memulai lebih
baik daripada tidak sama sekali, ya aku mencoba memulai untuk evaluasi diri
yang dalam bentuk tulisan. Mau dalam bentuk kalimat jadi seperti diary atau
bentuk poin-poin biasanya tergantung situasi. Jika tidak memungkinkan waktu dan
kondisinya lebih baik dalam bentuk poin-poin saja, yang lebih utama adalah
bagaimana kita menyadari apa saja yang kita lakukan dalam suatu hari itu. Dengan
memulainya, aku berharap bisa menjadi sebuah kebiasaan positif kedepannya.
Seorang motivator
mengatakan bahwa kebiasaan seseorang dimulai dari apa yang dipikirkan dan rasakan
lalu menjadi kumpulan ucapan dan tindakan yang pada akhirnya menjadi kebiasaan
kita. Kebiasaan inilah yang akan membentuk diri kita. Dan dari kebiasaan-kebiasaan
baik yang kita lakukan akan menjadi
nasib yang baik. Ketika bangun pagi tanyakanlah pada diri sendiri perbuatan
baik apa yang dapat kulakukan hari ini? pertanyaan ini membuat otak kita fokus
untuk melakukan suatu kebaikan pada hari itu. Kita telah menentukan tujuan saat
bangun tidur di pagi hari. Aku menyadari
bahwa telah banyak waktu yang lewati hanya berisikan keluhan, keluhan dan
keluhan. Sudah seperempat abad aku hidup masih minim sekali akan syukur dan
evaluasi terhadap apa yang telah kulakukan selama ini. mungkin inilah yang
membuat seorang teman mengomentari tentang diri ku yang tidak memiliki tujuan
yang jelas sehingga seringkali terombang-ambing dan jadi tidak mendapatkan
apa-apa. Kita perlu berhenti beraktivitas, diam sejenak untuk mendengarkan kata
hati, apa yang dimaui diri ini sehingga kita tahu apa yang ingin kita raih dan
benar-benar kita inginkan untuk menjadi bagian dari hidup kita.
Kali ini aku mencoba
untuk menuliskan perbuatan baik yang aku harap bisa menjadi kebiasaanku,
mungkin akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan aku akan memperbarui
jika ada tambahan, berikut poin-poin yang sudah aku tuliskan di notes HPku.
- Mengucapkan rasa syukur setelah bangun tidur pada
pagi hari
- Minum air putih sebanyak 1,5 L tiap harinya, dimulai
pada pagi hari sesaat setelah
bangun
- Tersenyum
- Mengerjakan rutinitas harian tanpa mengeluh
- Mengendalikan emosi dan sabar
- Membaca buku atau artikel baru setiap hari
- Melakukan sesuatu yang tidak dilakukan hari kemarin
- Memenuhi target yang telah direncanakan hari
sebelumnya
- Jangan menunda-nunda, ada waktu kerjakan dan selesaikan
- Ibadah di awal waktu
- Menyapa minimal satu orang lewat apapun baik secara
langsung atau via media sosial
- Merencanakan, menuliskan target hari selanjutnya
- One Day One Post, memulainya lebih baik daripada tidak sama sekali
- Menuliskan apa saja yang dilakukan hari ini untuk
bahan evaluasi
- Lebih baik diam daripada bicara yang tidak penting
- Apresiasi diri sendiri dengan mengucapkan terima
kasih
- Menanyakan pada diri sendiri sudah belajar apa hari
ini?
Aku tahu ini terdengar
sangat teoritis bukan? Terlihat sulit untuk dilakukan juga kan? Tapi aku yakin bisa
dilakukan, nanti ketika sudah menjadi kebiasaan akan terasa mudah.
Salam
Sadar
dari
seorang mair yang sedang berbenah.
Comments
Post a Comment