Surat
Untuk Adik yang Baru Tersampaikan Empat Tahun Kemudian
Beberapa waktu lalu
ketika beberes blog, membersihkan debu-debu di antara tulisan lama, aku
menemukan tulisan untuk seorang adik yang mendapatkan amanah baru sebagai ketua
HIMAPSI periode 2014. Seorang adik yang aku begitu merasakan bagaimana proses
before-afternya. Sekarang, ia masih menyelesaikan tugas akhir yang sebentar
lagi akan mencapai garis finish, dengan melihat media sosial miliknya jadi tau kegiatannya yang seabrek dan bermanfaat itu, totalitasnya menjadi mahasiswa. Aku pun menghubunginya untuk menyampaikan
tulisan lamaku itu sekalian menyapanya karena lama tak mengobrol panjang. Ya
benar, ia yang sekarang dengan ia empat tahun yang lalu menjadi subjek
tulisanku sungguh amat sangat berbeda dan Alhamdulillah perubahan yang terjadi
positif untuknya dan sekitarnya. Rasanya antara senang dan campur haru bisa
melihat bagaimana metamorfosis seseorang menuju kebaikan. Mendadak aku rindu
dengan keluargaku di HIMAPSI, PSDM terutama, adik-adik yang berperan juga
sebagai kakak bagiku. Memberiku pelajaran bagaimana menjadi kakak yang baik
dalam memberikan contoh dan merangkul mereka ketika dalam masalah, apapun nggak cuma soal organisasi. Tetapi sungguh maaf jika kakakmu
satu-satunya di komite PSDM ini tidak memberikan yang terbaik kala itu, kakakmu yang riweh dengan urusannya sendiri. Kakak yang justru seringnya jadi merepotkan
adik-adiknya. Adalah kebahagian melihat kalian sekarang, mendewasa dengan cara
yang kalian pilih dan insya Allah baik untuk kalian. Kalianlah yang seringkali menjadi sumber energi,
menyemangatiku dan menjadi tempat keluh kesahku. Mungkin rasa rindu ini
hanyalah bisa berwujud doa dan rasa terima kasih yang tidak bisa terbalaskan oleh apapun
untuk kalian, dik. Selain Shofwan, ada Citra, Melinda, Nugi, Raiza, Ariska,
Toyol, Dilla, dan Dina. Aku rindu masa yang terlewatkan bersama kalian. Tulisan
kepada salah satu adikku yang terpilih menjadi ketua Himapsi empat tahun yang
lalu merupakan sebuah ungkapan haru dan sedih karena masa bersama akan segera
berakhir waktu itu. Dewasa adalah ketika kita bisa bijak terhadap perubahan yang terjadi. Dan doa-doa
itu yang pada akhirnya terkabulkan oleh Sang Maha Pengasih, semakin membuatku
yakin akan kekuatan doa. Seperti orang yang mengayuh sepeda terus menerus untuk
sampai pada tujuannya. Doa yang pernah dan terus dipanjatkan pasti suatu saat
akan terjawab, hanya soal waktu. Allah tidak pernah terlambat, Dia selalu tepat waktu.
Setelah aku kirim pesan
memberi tahu ke sang adik tentang tulisan lamaku itu, ia pun membalasnya melalui akun
wordpress-nya seperti ini:
Okey, dan tulisan ini mungkin akan menjadi balasan untuk
surat dari mbak Irma.Teruntuk Adikku, Ketua Himapsi 2014
Yang paling
pertama dan yang utama, makasih mbak Irma atas pesan, do’a dan semangatnya!
Sungguh do’a yang dilantunkan tetap akan diijabah meski orang yang dido’akan
tak tahu-menahu soal do’a tersebut.
Kata Sudjiwo
Tejo sih puncak cinta tertinggi adalah mendo’akan diam-diam. Dan… Yak e! Aku
baru tahu do’a melalui tulisan ini di tahun 2017 saat semua itu sudah terkabul
semuanya :))
Kedua, tulisan
ini juga sekalian klarifikasi. Bahwa aku gak pernah malas kuliah, aku gak
pernah titip absen sekali pun. Dan jatah bolos pun kepakai buat kumpul dengan
mahasiswa lain di bundaran Gladak. Haha. Kemudian menjadi ketua HIMAPSI
ternyata tidak membuatku ketinggalan dalam hal akademik. IP tertinggiku malah
dicapai saat menjadi ketua HIMAPSI. Alhamdulillaaah hehe. Mungkin berkat do’a
mbak juga beberapa tahun yang lalu ini.
Ketiga,
sekarang aku udah gak pernah ngegembungin pipi kalau difoto. Karena ternyata
terlihat kurus itu bukan masalah besar. Yang lebih utama, ada lengkung senyum
di wajahku.
Keempat, soal
sepatu. Haha lagi-lagi Allah mengijabah do’a hamba-Nya. Di ulang tahun 2014
saya dihadiahi sepatu Pantofel keren coklat oleh sahabat-sahabatku. Sepatu itu
selalu kupakai saat ngisi materi di berbagai tempat (yaa meski beberapa kali
sempat tetap pakai sendal jepit karena keadaan yang tak memungkinkan).
Kembali lagi.
Terimakasih atas do’a dan tulisannya mbak Irma. Mungkin banyak orang yang
membantu mengaminkan do’a-do’a untukku karena membaca tulisan dari mbak.
Hanya
terimakasih dan do’a balasan yang bisa kuberikan. Sukses karir, cita dan
cintanya ya mbak Irma! :))
Dari Ahmad
Shofwan Muis di masa kini tahun 2017 untuk mbak Irma Ratna Sari di masa lalu
tahun 2013.
(Bocah satu ini emang sweet-nya keterlaluan. wkwkwk)
PSDM HIMAPSI 2013, Miss you to the moon and back! |
Dimanapun kalian
berada, kukirimkan terima kasih atas warna dalam hidupku dan kenangan indah,
semoga sukses apa yang menjadi cita dan cinta kalian, adik-adikku sayang.
Jangan lupa bahagia!
Comments
Post a Comment