Skip to main content

Day 6 (tanpa judul)

Sendiri
Aku terperangkap pada asa semu
Yang jelas tak mengantarku ke ujung sana
Raga ini menolak tetapi hati ini terus bergemuruh mengharap
Melihat sekitar penuh warna bergembira
Namun, di sudut sendiri aku berlumur gelap
Kaki ini inginkan terus berdiri berlari,
mengejar asa yang tak kunjung menghampiri
Lelah menyapa disetiap ujung sepi
Menangis meronta,
meminta jawaban dari segala tanya yang kuungkap
Mungkin ini kehendak Sang Maha Pasti
inginkan ku meresapi, mengerti
Bahwa ada seberkas harapan yang menungguku
Disana
Ditempat yang belum kuketahui
Bersama seseorang yang Dia janjikan pada titik temu suatu saat nanti.
Aku mengerti.
Sedikit lagi.
Teruslah yakinkan diri
Meminta restu Sang Ilahi.





Comments

Popular posts from this blog

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian.

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.