Skip to main content

Day 2 (La la land)

LA LA LAND (Tentang menggapai impian dan realita cinta)



Selamat hari Rabu diri sendiri!
Yap, sebelum aku cerita banyak juga panjang tentang film yang aku tonton sendirian kemarin, aku mau berkabar nih kalau salah satu bentuk komitmen aku untuk membiasakan menulis adalah dengan challenge juga. Hahaha mair mair hidupmu penuh dengan challenge dan drama *eh. Sebenernya mau ikutan 30 writing days challenge yang dinisiasi sama salah satu dosenku mulai 1 Januari kemarin tetapi sudah sangat terlambat dan aku pun tak berdaya untuk melaju dengan kekuatan super *seperti biasanya dengan  jadi rare pokemon tuk mengejar ketertinggalanku sebanyak 17 hari itu, dan yasudah adakan saja sendiri, yang penting kan tujuannya dan kudu bisa istiqomah tentunya.  Dalam 30 hari kedepan, di blog ini akan bertaburan tulisan-tulisanku yang ala-kadarnya dan ala-mair tentunya. Baru sadar nulis dua halaman di hari pertama kemarin aku merasa seperti sedang bercerita kepada seseorang di hadapanku, lihat aja gaya bahasaku nggak jauh-jauh ala-mair kalo lagi cerita suatu kejadian, iya kan? Yap, ini sungguh kebiasaanku yang hampir punah sekarang ini, bercerita apa saja kepada seseorang yang aku temui setelah mengalami suatu kejadian, beberapa pendengar setiaku mungkin sudah lelah dengan ceriwisnya diri ini eh bukan lelah sih tetapi sudah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing yang menguras waktu, pikiran dan juga tenaganya. Apalah daku ini yang bisanya ngasih cerita panjang lebar nan dramatis sedikit lebay pula. Aku mengerti tentang perubahan ini, time flies, people come and go and changes will happen. Diri kita sendirilah yang seharusnya menyesuaikan bukan menuntut kepada keadaan. That’s why sekarang aku mulai menulis untuk menjadi tempat alternatif kebiasaanku itu. Nggak selamanya kita bertemu dengan orang yang seperti kita harapkan, dan mau mengerti kondisi kita. So, be brave and enjoy your loneliness.
Selain itu, satu lagi yang menjadi alasanku membiasakan menulis adalah untuk melemaskan pikiran, jemari dan susunan aksara dalam rangka menggarap satu project yang sama seperti tahun lalu dengan tema yang berbeda. Semoga bisa selesai tepat waktu ya. Kembali ke topik utama ya (tuh kan prolognya aja udah hampir satu halaman sendiri kebayang kan kalo semua cerita yang pernah aku ucapkan dituangkan dalam tulisan kaya gini bisa ngalahin novel Harry Potter deh *tebelnya atau bahkan kitab Sobota-nya anak FK. LOL). Satu kesan yang aku rasakan setelah nonton film La la land yang super duper amazing and make me want to dance and sing with someone special *eh. Sepanjang sejarah aku nonton film yang bikin aku download full album soundtracknya baru dua, dan La la land salah satunya. Satu lagi film dari Marvel yang bikin aku jatuh cinta sama musik pengiringnya judul filmnya Guardian of the Galaxy  . Film dengan musik masterpiece ala La la land yang menghipnotis diriku menjadi lupa kalo lagi nonton sendirian soalnya berasa ditemenin Ryan Gosling sambil main piano pula. Just for your information, kenapa sih akhirnya aku memutuskan untuk menonton film ini dibandingkan sederet film lain yang juga menggiurkan buat ditonton, ada Hang Out dan Cek Toko Sebelah di papan atas film Indonesia?
Pertama, menurut informasi yang aku dapatkan sebelum hari H, film La la land adalah film drama musikal yang antimainstream, film drama-romance yang nggak menye-menye katanya gitu. Kedua, ternyata film ini sudah menyabet 7 penghargaan Golden Globes, so nggak meragukan lah buat ditonton. Ketiga, kemungkinan film ini akan sesuai dengan kondisi ku saat ini yang lagi butuh secercah motivasi kehidupan. Oke jadilah cus aku nonton film itu dengan sepenuh hati. Namanya penghargaan tuh nggak bisa bohong ya emang bener karya yang sungguh luar biasa ini, ceritanya, pemainnya, musiknya, visual-nya overall aku beri nilai 5/5 nggak nyesel sama sekali udah nonton La la land (walaupun sendirian) bahkan pengen nonton lagi. Haha. Aku suka addicted gitu kalo jatuh cinta sama satu film, paling nggak nonton dua kali biar makin puas dan mendarah daging. *duh.
Secara garis besar (takut digebukin massa gara-gara spoiler) film ini menceritakan tentang dua anak manusia berlainan jenis dan berbeda genre memperjuangkan impiannya, idealisme akan sesuatu yang menjadi passion-nya, nyawa dalam kehidupannya. Mereka dipertemukan pastilah karena suatu alasan, ketika dua insan ini Seb dan Mia sedang berada pada titik nol. Ketika impian terasa sulit tuk direalisasikan, mereka bertemu dan saling berbagi tentang idealisme mimpi masing-masing. Mia seorang yang bercita-cita menjadi aktris profesional , sudah puluhan bahkan ratusan kali mendaftarkan dirinya dan mengikuti casting namun setiap kali ia mencoba, keberhasilan masih enggan menghampirinya. Sedang, Sebastian, lelaki jomblo semi ngenes (ya ampun seganteng Ryan Gosling jadi JONES cuma ada di film kan.haha). Ia seorang pianis beraliran musik Jazz yang bermimpi bisa memiliki kelab dengan nuansa musik Jazz yang kental. Keduanya memiliki mimpi sesuai dengan passion-nya dan saling mendukung, Mia dibesarkan dalam lingkungan yang dekat dengan kehidupan teater dan Seb memiliki skill bermain musik yang tak diragukan lagi kepiawaiannya. Bisa dibilang dunia tidak adil untuk keduanya, dengan passion-nya ternyata tidak cukup realistis untuk mereka tetap melanjutkan kehidupannya. Konflik pun terjadi antara idealisme dan realitas kehidupan yang terkadang berakhir memilukan. Film ini memberi pesan yang mendalam untuk banyak hal, tentang kegagalan, perjuangan, pantang menyerah, realistis dan ikhlas. Mengejar impian tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, terkadang idealismemu harus digadaikan, mungkin kamu akan tiba pada titik kritis dimana mustahil untk mewujudkannya karena kamu merasa dirimu tidak mampu atau bahkan mengejar impian bisa membuatmu patah hati.
Bisa dibilang film ini sedikit banyak merepresentasikan diriku sendiri, baik di waktu yang lalu maupun apa yang ku alami sekarang. Oleh karena itu makin jatuh cinta lah daku sama film ini, soundtracknya yang keren abis, perpaduan orkestra musik jazz, piano, biola, dan sederet alat musik lainnya yang sungguh menawan. Fix, aku tertawan!
Have you ever falling in love with someone and you want to dance and sing together?*Pernah tapi ujungnya jadi GEJE dan malah ketawa-ketiwi karena lucu kebangetan, namanya juga bukan Seb dan Mia ya. Haha
*yang mau merasakan sensasi musikal yang menawan dari film ini bisa dengerin dulu soundtracknya baru nonton filmnya. Ini salah satu cuplikan lirik lagunya “City of Stars”

City of stars
Are you shining just for me?
City of stars
There’s so much that I can’t see
Who knows?
I felt it from the first embrace I shared with you
That now our dreams
They’ve finally come true

City of stars
Just one thing everybody wants
There in the bar
And through the smokescreen of the crowded restaurants
It’s love
Yes, all we’re looking for is love from someone else
A rush
A glance
A touch
A dance

To look in somebody’s eyes
To ligh up the skies
To open the world and send them reeling
A voice that says, I’ll be there
And you’ll be alright
I don't care if I know
Just where I will go
‘Cause all that I need’s this crazy feeling
A rat-tat-tat on my heart

Think I want it to stay
City of stars
Are you shining just for me?
City of stars
You never shined so brightly


Noted: La la land adalah sebuah sebutan untuk Los Angeles atau Hollywood, terutama merujuk pada orang-orang dan lifestyle mereka yang tinggal disana. Selain itu diartikan juga sebagai kondisi nyaman (menyenangkan) atau zona yang nyaman layaknya dunia mimpi. 



Comments

Popular posts from this blog

Kopi, Lukisan dan Kenangan (Wira Nagara)

Lihat... Tepat setelah lampu-lampu dipadamkan Kau menyala sebagai satu-satunya yang ku rindukan Disini, Di tempat yang paling kau hindari Aku pernah berdiri Menggores kata menulis warna Pada ratapan panjang yang menguat dalam dinding kecemasan Aku mengisahkan kenangan di kepasrahan yang begitu lapang Retak berserakan.. Tanpa kediaman Terkoyak sepi, melayang di antara pekat aroma kopi Dengar.. Tepat setelah jejak-jejak di langkahkan kau menyapa sebagai satu-satunya yang ku nantikan Disini, di peluk yang pernah kau nikmati Aku masih sendiri Mencari kehilangan, menemui perpisahan Pada letupan kenang yang memuat kekosongan Aku membicarakan senyummu di keindahan yang telah hilang Hancur berkeping, tersapu kesunyian, terinjak lara terlarut dalam pahit di seduh air mata Tunggu.. Santailah sejenak Karna tepat setelah meja-meja di tinggalkan Kedai ini menyesak sebagai satu-satunya keterangan Satu kisah yang pernah kita upayakan Beribu rencana yang pernah kita perjuangan, lenyap kau memutuskan b

Tipe Kepribadian Hippocrates-Galenus

Lebih dari 400 tahun sebelum Masehi, Hippocrates, seorang tabib dan ahli filsafat yang sangat pandai dari Yunani,mengemukakan suatu teori kepribadian yang mengatakan bahwa pada dasarnya ada empat tipe temperamen. Sebenarnya, ada beberapa teori mengenai macam – macam kepribadian.

Lambat laun, sekarang atau nanti. Sama.

 Lambat laun rasa sakit ini berubah menjadi hambar Lambat laun rasa yang menggebu ini memudar Lambat laun rasa ini menjadi biasa saja Lambat laun semuanya akan berakhir pelan tapi terlihat baik-baik saja, begitu katamu. Perlahan aku akan membuka untuk hati yang baru, itu harapmu. Entahlah, saat ini aku hanya berdoa yang terbaik untukku apapun itu.